tips membeli kamera bekas in Photography
December 05, 2009, 01:21 PM
by Felisia A
minta opini >> tanya kamera
http://Photography.dinogroups.com/dlink.cfm?fid=dk021350CS907Fg0Quc10aFEXXb0
- Felisia A (December 05, 2009, 01:22 PM) wrote : pasti temen2 suka kesulitan kalau membeli kamera seken kan?gmn caranya, serem ga sih ??nah tadi abis googling, jadi pengen ngebahas deh.nanti kasi feedbacknya yah :)gue coba posting referensi dari beberapa forum dan artikel yang gue temuin di website
-------------------live your life the fullest
- Felisia A (December 05, 2009, 01:23 PM) wrote : TIPS MEMBELI SLR SECOND HAND
-------------------------------
Dibawah ini checklist untuk membeli kamera SLR second
namun masih relevan untuk diaplikasikan ke DSLR juga
Ini artikel lama, tapi saya lihat masih relevan...
Jika kamera second yang ingin anda beli tidak cocok
dengan cheklist dibawah ini, walaupun sekecil apapun,
Jangan Beli..!
Yang harus diperhatikan:
---------------------------
01. Cium body kamera, jika tercium bau apek, artinya ada jamur, jangan beli, juga periksa body dari goresan2 /baret2.
02. Lihat kedalam mirror reflex box. Pastikan mirror coating tidak
mengelupas, baret atau ada bekas jari. Periksa juga AF contact juga
harus bersih dan bebas dari karat/pelumas.
03. Periksa internal Flashgun, Coba dengan segala modus flash (red eye,
second curtain dll). Juga bisa flip up/down dengan benar.
04. Pastikan viewfinder tidak buram, semua informasi bisa dibaca dengan
jelas dan benar, beberapa model disertai rubber eyecup, jika tidak ada,
minta harga dikurangi.
05. Periksa self timer dan led display berfungsi (kedip2) jika self timer diaktifkan.
06. Pastikan setiap eksposure mode dan fungsi kamera bekerja dengan
benar, jika anda tidak tahu mengakses feature2 tsb, baca user
manualnya. Jangan pernah berasumsi bahwa setiap fungsi berkerja baik
tanpa anda test. Jika penjual keberatan mendemonstrasikan anda patut
curiga..
07. Pastikan hot shoe contact bersih dari karat. Jika kotor bersihkan
dengan contact cleaner, dan jika tidak mau bersih juga, jangan dibeli..
08. Periksa pengunci kamera di belakang (untuk filem), atau penutup
CF/SD card. Jika tidak bisa tertutup rapat, ada kemungkinan kamera
pernah jatuh, atau ada kerusakan di internal body.
09. Putar setiap dial, tekan setiap kenob dan tombol, raba dan jelajahi setiap lekukan dikamera, pastikan semua sempurna.
10. Bekas jari di shutterblind (filem) pertanda penanganan yang buruk.
11. Periksa LCD control panel, pastikan setiap icon bisa ditampilkan
dengan benar sesuai fungsinya. Periksa juga LCD untuk preview dari
kemungkinan dead pixel / hot pixel.
12. Periksa baterai, apakah ada kebocoran di dalam battery chamber.
Seperti hot shoe, periksa juga electronic contacnya, jika kotor dan
tidak bisa dibersihkan dengan mudah, tinggalkan saja, dont buy..!
disadur dari majalah PHOTO Answer --> May 1995Sumber : http://www.kamera-digital.com/forum/viewtopic.php?TopicID=6535
-------------------------------live your life the fullest
- Felisia A (December 05, 2009, 01:25 PM) wrote : Tips membeli kamera bekas:
1. Periksa keadaan umum kamera, yang akan memberikan gambaran bagaimana
pemilik sebelumnya merawat dan menggunakan kamera tersebut. Hindari
kamera dengan cacat luar ataupun cacat dalam yang nyata.
2. Nyalakan kontrol kamera, dan cek apakah seluruh fungsi dan tombol kontrol atau dial
kamera berjalan dengan semestinya.
3. Coba fungsi autofokus dengan sebuah lensa untuk tes, apakah berjalan dengan baik dan akurat.
4.Lihat dari viewfinder kamera dan pastikan gambar dan viewfinder
display (bila ada) terlihat jelas. Sedikit partikel debu atau kotoran
umum didapati pada kamera bekas, tetapi adanya cacat/benda asing di
viewfinder harus dihindari.
5. Cek kondisi dan fungsi LCD panel. Cobalah mengganti mode eksposure untuk memastikan setiap mode terdisplay dengan baik.
6. Cek shutter pada berbagai speed/kecepatan, dari yang tercepat
sampai terlambat. Anda seharusnya akan dapat mendengar adanya perbedaan
waktu sesuai dengan pengesetan speed shutter pada proses pemotretan.
7. Lepaskan lensa dan lihat bagian dalam kamera dari arah depan.
Cek kondisi kaca/mirror apakah tidak terdapat goresan atau retakan dan
apakah kaca membuka/menutup kembali dengan
semestinya dalam setiap proses pemotretan. Juga periksa kondisi
focusing screen (di bagian atas kaca) apakah dalam kondisi baik dan
bebas goresan.
8. Lihat keadaan mount lensa pada body. Pastikan tidak terdapat distorsi atau kerusakan
mount karena benturan, dan seluruh pin atau gear/lever pada mount dalam keadaan baik.
9. Buka bagian belakang kamera, dan lihat keadaan shutter. Seluruh blade shutter harus
dalam keadaan rata dan tanpa goresan. Set kamera pada speed lambat, dan
tekan tombol shutter untuk melihat dan memastikan shutter dapat terbuka
dalam keadaan penuh. Cek juga kondisi rail film dan pressure-plate,
yang harus dalam keadaan bebas dari goresan.
10. Mintalah bantuan petugas/penjual untuk memasang tes film di
dalam body. Cek apakah kamera me-load, wind, dan rewind film dengan
semestinya.
11. Bukalah kompartemen baterai, untuk meyakinkan tidak terdapat kerusakan kontak pin yang disebabkan oleh baterai bocor.
12. Bila mungkin, mintalah masa garansi (1 atau 3 bulan) dari penjual.Sumber : http://www.liveconnector.com/forum/viewtopic.php?t=26912
-------------------------------live your life the fullest
- Felisia A (December 05, 2009, 01:26 PM) wrote :
Tips membeli kamera DSLR bekas
Bagi yang urgent membutuhkan kamera
DSLR untuk melakukan pekerjaan tapi hanya memiliki dana yang cukup
untuk memiliki kamera DSLR second hand, mungkin tips dari saya ini
dapat membantu anda untuk menentukan pilihan :1 . Periksa
keadaan umum kamera, hindari kamera dengan cacat yang nyata. Cat body
kamera yang sudah aus atau mengelupas menandakan umur kamera yang
tinggal sedikit karena sudah sangat sering dipakai.2 . Periksa
kondisi mirror reflexnya, mungkin ada yang cacat atau retak cerminnya
lalu lakukan tes apakah fungsinya masih bekerja dengan baik.3 .
Tes sistem autofokusnya, lihat di viewfinder apakah setiap titik
autofokusnya masih bekerja sesuai pengesetan dan masih merespon dengan
akurat.4 . Cek fungsi shutternya, tes shutter speednya pada
setiap kecepatan apakah masih berfungsi sesuai pengesetan dan langsung
merespon ketika tombol ditekan.5 . Lihat viewfindernya,
pastikan dalam keadaan bersih dan tidak buram, hindari adanya cacat di
viewfinder yang akan berpengaruh langsung pada hasil pemotretan.6
. Pastikan setiap mode eksposur dan fungsi kamera bekerja dengan benar,
jangan beranggapan bahwa setiap fungsi kamera bekerja dengan benar
tanpa kita melakukan tes terhadapnya.7 . Periksa LCD panelnya,
cek apakah setiap ikon ditampilkan dengan benar, lihat ketika
menampilkan preview hasil pemotretan hindari kemungkinan adanya dead
pixel.8 . Lihat mount lensa pada body kamera, pastikan masih
sempurna, tidak ada cacat atau bekas benturan. Periksa keadaan pin dan
gir levelnya.9 . Coba buka tutup tempat kartu memorinya, CF atau SD card, masuk dan keluarkan kartu memorinya apakah masih pas dan klik ketika dilakukan.10
. Periksa seluruh elektronik kontaknya, seperti; hot shoe, kompartemen
battery, colokan USB dan video, trigger flash, dari kemungkinan adanya
karat.11 . Cek seluruh tombol, putar setiap dial apakah masih berfungsi dengan semestinya.12
. Tanyakan harga untuk body dan lensanya, apakah sesuai dengan harga
pasaran, jika sesuai anda bisa lanjutkan dengan tawar-menawar lalu
tentukan pilihan anda.Sangat disarankan pilihan untuk
membeli kamera DSLR bekas ini hanya ditujukan bagi mereka yang sudah
mengerti seluk beluk kamera, bagi para pemula saya sarankan untuk
membeli kamera baru agar lebih terjamin dan aman karena pasti ada
garansinya, tapi sekali lagi, pilihan ada di tangan anda tentunya.
Gimana, ada yang mau nambahin?
Sumber : http://fotograferjurnal.blogspot.com/2009/09/tips-membeli-kamera-dslr-bekas.html-------------------------------live your life the fullest
- Andreas Eko Widiarto (January 14, 2010, 06:15 PM) wrote : Mungkin saudari Felisia lupa mencantumkan sumber dari tulisan ini,ya?
- Felisia A (January 16, 2010, 09:29 AM) wrote : oh yaaaa bener banget, dimana yah waktu kemarin saya dapat ... nanti saya tambahkan deh, terima kasih yah masukannya
-------------------------------live your life the fullest
- Agung Widodo (January 25, 2010, 12:54 PM) wrote : 1. SYSTEM
yang kita beli pada pertama kali kadang menentukan investasi
berikut2nya. kalau kita membeli satu kamera A, bukan berarti kita cuma
membeli lensa dan kamera itu, bagaimana kelanjutannya ? ada FLASH,
ViewFinder tambahan, Lensa2, Vertical Grips, bellow, extension,
converter, ring2 khusus, Lens adapter, underwater case, remotes, cable
release dst dst.
semakin banyak perlengkapan tambahan kan semakin bagus. siapa tau
nanti2nya kita mau main ke spesifik object. mau gak mau aksesories tuh
musti di tambah, misal extension tubes, TC, atau bellow, flash macro.
Atau klo buat interior, mungkin lensa2 PC, dst.
juga musti di liat, apakah banyak yang menyediakan barang2 tambahan
tersebut di sini, atau klo sampe gak ada, musti cari dimana. Singapore
kah ? HK kah ? atau sampe ke US..
3rd party. walau gak semua orang suka, tapi paling gak, ini salah satu
pendukung diantara merk2 "official". malah bbrp merek besar, udah
melakukan sub ke 3rd party.
2. HARGA
harga sih biasa menentukan banget pembelian awal. ada paket2 kamera
beginer yang murah.... tapi klo berlanjut ke kamera yang semi pro, dan
lensa2 pro di merk yang sama.... nah itu dah mulai deh mahalnya
keliatan.
terus juga, musti di ingat, kadang rencana cuma mau keluar 5 juta tau2
bengkak jadi 20 juta. itu dah biasa banget. karena ntar mau foto malam
hari musti beli tripod, klo mau foto macem2 dikit musti beli flash,
beli komputer, beli software, beli lensa lain dll dll dll.
alternatif dari merk "official" yah 3rd party. di sisi harga biasanya
lebih murah, tapi kadang cuma beti, beda tipis. klo di cari barang
mirip cuma beda 10%, ngapain beli yang 3rd party. malah ada yang lebih
mahal.
3. FUNCTION / MENU
kemudahan dalam mengoperasikan satu kamera tuh penting banget. paling
bagus kalau mau beli kamera dgn merek tertentu, kita tuh nyoba 1-2
hari. baru ketahuan.
walaupun memang semua bisa karena terbiasa, sangat baik klo beli
barang, jangan dateng ke toko klo lom pernah megang, apalagi lom pernah
liat kameranya.
klo moto sebagai hobi sih ok, tapi klo mau menjadikan ini kerjaan,
jangan sampe pas moto pre wedding, kita kebingungan tombol2 menu kita
dimana. hehehe.. menu dan tombol2 pada kamera harus bisa mempermudah
kita menggunkan kamera.
anyway, kan kita yang mengontrol kamera, bukan kamera yang mengontrol kita.
4. TEKNOLOGI / KUALITAS
ini mungkin yang paling susah neh. pertanyaannya selalu apakah
teknologi yang di berikan sama kamera bisa memperbaiki kualitas dari
foto kita ? jawabannya bisa ya bisa tidak.
yang pasti teknologi di butuhkan SESUAI dengan kbutuhan kita. sekarang
kalau kita di kasih teknologi VR / IS / OS. tapi kita selalu motret di
atas tripod. buat saya malah sesuatu yang mubazir. Atau kalau di kasih
AFS / USM, untuk memotret produk atau macro..... mubazir juga.
lantas bagaimana kita tau kebutuhan kita apa ? yah... banyak2 moto dan
sesuai dengan interest kita aja. ada yang hidup mati gak mau motoin
model. ada yang gak mau landscape. teknologi yang ada mempermudah kita
melakuan hal, tapi tidak membuat lebih bagus.
lalu klo mau beli kamera DSLR gimana ? menurut gua klo ada fungsi M dan
A, serta ngerti bagaimana cahaya berkerja dah cukup. sisanya adalah
tambahan yang menyenangkan.
misal kalau pakai nikon, klo motret pake RAW, fungsi D-Lighting gak ada
guna. karena D-Lighting hanya bekerja pada JPG ( yang artinya,
prosessor pada kamera mengubah data shadow yang terlalu gelap dan di
naikan ). Active-D-Lighting bedanya, sebelum di jepret, kamera sudah
ngitung dulu mana yang shadow mana yang highlight, baru deh di jepret.
tapi hasil jpg juga berarti hasil olahan kamera.
sama seperti teknologi2 lain di kamera. bisa panjang di bahas satu persatu.
5. FEELING
suka gak suka, feeling pas lagi handling kamera juga berpengaruh besar
loh. ada yang semua kriteria masuk, cuma pas di pegang rasanya gak
balance, ada yang kok kayaknya kurang solid. ini kita ngomong di kelas
hobiist yah.... klo kelas professional, buat cari duit, kamera apa aja
ok lah, malah kadang kamera bapuk pun tetap di pake.
6. OVERALL
jadi sebenernya susah kalau di tanya, kamera apa yang bagus ? karena
semua kembali ke masing2 individu. terus lagi feeling kadang ngalahin
logika. misalkan ada barang A dan B ( dalam satu merek, yang satu lensa
PRO, yang satu lagi lensa amatir ). apakah dengan kualitas yang 10%
lebih baik, kita harus mengeluarkan biaya 10x lipat ? semua tergantung.
terus berapa MP yang cukup ? walah... sekarang kamera 5 jutaan aja udah
10MP semua, sedangkan gua pernah cetak kira2 1 x 1,5 meter, dari D2h,
yang gua crop stengah frame. nah karena hasilnya di taro di atas tangga
yang jarak pandang minimum 2 meter. hasilnya hampir acceptable di mata
gua, tapi di mata orang awam ( temen gua... cewe ), " ihh lucu....
bagus deh"nyomot dari forum sebelah :)
- Felisia A (January 28, 2010, 11:29 PM) wrote : wah om agung makasi masukannya :)monggo ditambah2 hihihi---From: Agung Widodo, Monday, January 25, 2010, 12:54 PM Message:1. SYSTEM
-------------------------------live your life the fullest
Dinogroups™ is powered by VEELABS. Please also visit
DinoMarket - Tempat jual beli, pasang iklan dan buat toko online gratis.
DinoBar - The stylish online shopping for gifts and flowers